di kamar


kupancangkan terali besiku
pada serat kayuku

tersembur air mata warna darah
mengalir dan mengaliri
dari hulu ke hilir
tak bermuara
untuk kelaut

yang mengembun setiap malam
diatas rambut dan ujung kaki

setiap tetes ku teguk
dihalaman kamarku.

mei-agst 1991

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP