di sebuah panggung


: Kawan Bali barat

Disebuah panggung
menjadi si penabur kembang
ternyata sangsi tentang aroma
bukan kelupaan memilih warna

Dimana lagi pusat dahaga
tetapi pengakuan tulus
dialah kita berseru

Akankah esok ada pagi
bila mati malam ini
mari putuskan
lewat sepercik bunga api
di kegelapan ruang
Akupun selalu terjaga
menjelang siang hari

Dibilah-bilah bambu
terpaku
noda karat cukup menggenang

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP